Entri Populer

Kamis, 18 Agustus 2011

kesehatan: penyakit paling berbahaya diindonesia

kesehatan: penyakit paling berbahaya diindonesia: Kanker Leher Rahim Kanker Serviks – Apa itu kanker serviks? Kanker servik umumnya dikenal dengan penyakit kanker leher rahim, jenis pen...

Health and beauty

ingin produk untuk kecantikan..klik here

Tiga Jurus Lenyapkan Perut Buncit

  Anda pasti tidak ingin memiliki bentuk perut yang buncit. Selain tidak indah dilihat, perut buncit berbahaya bagi kesehatan.


Untuk itu, segera singkirkan lemak berbahaya di perut Anda dengan tiga langkah mudah berikut.


1. Nutrisi seimbang


Konsumsilah makanan dengan nutrisi seimbang. Memiliki pola makan sehat adalah langkah pertama untuk menghilangkan lemak pada perut Anda. Berlatihlah untuk mengontrol porsi makanan. Pastikan menu makanan Anda mengandung nutrisi seimbang dan sehat termasuk di dalamnya karbohidrat, protein, dan lemak baik. Konsumsi juga gandum utuh secara teratur karena bisa membantu menghilangkan lemak perut.


2. Latihan kardio


Jika Anda ingin perut terlihat langsing, lakukan latihan kardio setiap hari secara teratur. Ini adalah latihan wajib untuk menghilangkan lemak perut. Lakukan latihan kardio secara bertahap hingga mencapai intensitas tinggi seperti spinning, interval training, dan berlari.


3. Latihan untuk membentuk bagian tubuh atas


Batasi diri untuk latihan membentuk otot perut, karena tidak efektif untuk menghilangkan lemak perut. Fokuslah latihan untuk membentuk tubuh bagian atas keseluruhan dan punggung, karena akan membuat lekukan tubuh lebih terlihat. Hal ini bisa membuat Anda terlihat lebih langsing dan seksi. Dan, bukan hanya lemak perut hilang, otot di sekitar perut pun terbentuk.

Cantik, Sehat, Awet Muda Dengan Buah-buahan

Buah-buahan tropis yang harganya murah, mengandung berbagai zat berkhasiat untuk kecantikan, kesehatan, dan awet muda. Itu sebabnya, menurut hasil riset, orang-orang yang tinggal di daerah tropis lebih awet muda dibanding orang-orang barat. Berikut ini beberapa buah tropis berkhasiat. Jambu biji untuk awet muda. Sebuah studi terkini USDA menemukan, jambu biji mengandung antioksidan paling tinggi disbanding buah lainnya. Senyawa-senyawa di dalam jambu biji berkhasiat menetralisir toksin seperti polusi dan bahkan asap rokok, sehingga toksin ini tidak merusak sel, membantu mencegah penuaan dan penyakit. Buah kiwi untuk kecantikan kulit Hanya makan 1 buah kiwi memberikan 95% angka kecukupan gizi vitamin C yang diperlukan setiap hari. Vitamin C meningkatkan kolagen, sejenis protein yang menghaluskan kulit dan menguatkan jaringan penghubungnya. Buah yang kulitnya berbulu ini juga kaya vitamin E, antara lain berkhasiat melembabkan lapisan permukaan kulit sehingga kulit tampak cerah dan mulus. Mangga mencegah kanker Para ahli heran, mengapa orang-orang Maori mempunyai angka kasus kanker yang lebih rendah dibanding penduduk Selandia Baru yang lainnya. Dari penelitian para ahli menemukan, orang-orang Maori banyak menkomsumsi mangga yang mempunyai khasiat antikanker. Sebagian besar khasiat ini berasal dari gallic acid, sejenis antioksidan ampuh yang mencegah terbentuknya sel-sel kanker. Kelapa membantu menurunkan berat badan. Kedengarannya aneh memang, buah kelapa yang mengandung minyak dapat membantu menurunkan berat badan. Khasiat ini berasal dari lemak khusus yang disebut medium chain triglycerides (MCT) yang meningkatkan energi, menstabilkan gula darah dan membantu mengeluarkan lemak dari liver. Riset menemukan, MCT dapat meningkatkan metabolisme pembakar lemak sampai 50%. Pepaya mencegah kembung Para ahli menemukan, papaya kaya papain, sejenis enzim yang membantu memecah protein yang sulit dicerna. Hal ini mencegah gas dan kembung, serta mengatasi gangguan pencernaan. Markisa membuat lebih mudah tidur. Markisa kaya vitamin-vitamin B yang menenangkan dan potassium yang merilekskan system syaraf. Orang-orang Amerika Selatan secara tradisional makan markisa untuk membantu tidur. Bahkan menurut mereka, makan 1 buah markisa sebelum tidur bisa membuat mimpi indah. Nanas untuk mengatasi sakit dan nyeri. Nanas kaya bromelain, sejenis enzim yang mengurangi inflamasi dan pembengkakan, mengurangi symptom arthritis dan bahkan membantu jaringan yang luka lebih cepat sembuh. Nanas juga kaya antioksidan dan vitamin C yang membantu mengatasi inflamasi.
 













site search by
freefind


advanced

Rabu, 17 Agustus 2011

penyakit paling berbahaya diindonesia

Kanker Leher Rahim


Kanker Serviks – Apa itu kanker serviks? Kanker servik umumnya dikenal dengan penyakit kanker leher rahim, jenis penyakit ini banyak dialami oleh kaum hawa (wanita). Saat ini, kanker serviks menjadi penyebab kematian wanita nomor dua di dunia setelah penyakit jantung koroner. Namun dalam kurun waktu setahun ke depan diprediksi kanker leher rahim akan menjadi penyebab kematian wanita nomor satu, jika tidak dilakukan upaya deteksi dini dan pengobatannya.
Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, penyakit kangker serviks merupakan penyebab utama kematian. Di dunia, setiap dua menit seorang wanita meninggal dunia akibat kanker serviks. Jadi, jangan lagi memandang ancaman penyakit ini dengan sebelah mata. Waspadalah !

Berikut ada 13 hal yang wajib Anda ketahui tentang kanker serviks ini :

1. Apa itu kanker serviks?

Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah jenis penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim. Yaitu, bagian rahim yang terletak di bawah, yang membuka ke arah liang vagina. Berawal dari leher rahim, apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke organ-organ lain di seluruh tubuh.

2. Seberapa berbahaya penyakit ini?

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, saat ini penyakit kanker serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia. Di Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks, dan kira-kira sebanyak 8000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Menurut WHO, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks yang tertinggi di dunia. Mengapa bisa begitu berbahaya? Pasalnya, kanker serviks muncul seperti musuh dalam selimut. Sulit sekali dideteksi hingga penyakit telah mencapai stadium lanjut.

3. Apa penyebabnya?

Kanker serviks disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus). Virus ini memiliki lebih dari 100 tipe, di mana sebagian besar di antaranya tidak berbahaya dan akan lenyap dengan sendirinya. Jenis virus HPV yang menyebabkan kanker serviks dan paling fatal akibatnya adalah virus HPV tipe 16 dan 18. Namun, selain disebabkan oleh virus HPV, sel-sel abnormal pada leher rahim juga bisa tumbuh akibat paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia yang terjadi dalam jangka waktu cukup lama.

4. Bagaimana penularannya?

Penularan virus HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual, terutama yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan. Penularan virus ini dapat terjadi baik dengan cara transmisi melalui organ genital ke organ genital, oral ke genital, maupun secara manual ke genital. Karenanya, penggunaan kondom saat melakukan hubungan intim tidak terlalu berpengaruh mencegah penularan virus HPV. Sebab, tak hanya menular melalui cairan, virus ini bisa berpindah melalui sentuhan kulit.

5. Apa saja gejalanya?

Pada tahap awal, penyakit ini tidak menimbulkan gejala yang mudah diamati. Itu sebabnya, Anda yang sudah aktif secara seksual amat dianjurkan untuk melakukan tes pap smear setiap dua tahun sekali. Gejala fisik serangan penyakit ini pada umumnya hanya dirasakan oleh penderita kanker stadium lanjut. Yaitu, munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (contact bleeding), keputihan yang berlebihan dan tidak normal, perdarahan di luar siklus menstruasi, serta penurunan berat badan drastis. Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri punggung, hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal.

6. Berapa lama masa pertumbuhannya?

Masa preinvasif (pertumbuhan sel-sel abnormal sebelum menjadi keganasan) penyakit ini terbilang cukup lama, sehingga penderita yang berhasil mendeteksinya sejak dini dapat melakukan berbagai langkah untuk mengatasinya. Infeksi menetap akan menyebabkan pertumbuhan sel abnormal yang akhirnya dapat mengarah pada perkembangan kanker. Perkembangan ini memakan waktu antara 5-20 tahun, mulai dari tahap infeksi, lesi pra-kanker hingga positif menjadi kanker serviks.

7. Benarkah perokok berisiko terjangkit kanker serviks?

Ada banyak penelitian yang menyatakan hubungan antara kebiasaan merokok dengan meningkatnya risiko seseorang terjangkit penyakit kanker serviks. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan di Karolinska Institute di Swedia dan dipublikasikan di British Journal of Cancer pada tahun 2001. Menurut Joakam Dillner, M.D., peneliti yang memimpin riset tersebut, zat nikotin serta “racun” lain yang masuk ke dalam darah melalui asap rokok mampu meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi cervical neoplasia atau tumbuhnya sel-sel abnormal pada rahim. “Cervical neoplasia adalah kondisi awal berkembangnya kanker serviks di dalam tubuh seseorang,” ujarnya.

8. Selain itu, siapa lagi yang berisiko terinfeksi?

Perempuan yang rawan mengidap kanker serviks adalah mereka yang berusia antara 35-50 tahun, terutama Anda yang telah aktif secara seksual sebelum usia 16 tahun. Hubungan seksual pada usia terlalu dini bisa meningkatkan risiko terserang kanker leher rahim sebesar 2 kali dibandingkan perempuan yang melakukan hubungan seksual setelah usia 20 tahun. Kanker leher rahim juga berkaitan dengan jumlah partner seksual. Semakin banyak partner seksual yang Anda miliki, maka kian meningkat pula risiko terjadinya kanker leher rahim. Sama seperti jumlah partner seksual, jumlah kehamilan yang pernah dialami juga meningkatkan risiko terjadinya kanker leher rahim.
Anda yang terinfeksi virus HIV dan yang dinyatakan memiliki hasil uji pap smear abnormal, serta para penderita gizi buruk, juga berisiko terinfeksi virus HPV. Pada Anda yang melakukan diet ketat, rendahnya konsumsi vitamin A, C, dan E setiap hari bisa menyebabkan berkurangnya tingkat kekebalan pada tubuh, sehingga Anda mudah terinfeksi.

9. Bagaimana cara mendeteksinya?

Pap smear adalah metode pemeriksaan standar untuk mendeteksi kanker leher rahim. Namun, pap smear bukanlah satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk mendeteksi penyakit ini. Ada pula jenis pemeriksaan dengan menggunakan asam asetat (cuka) yang relatif lebih mudah dan lebih murah dilakukan. Jika menginginkan hasil yang lebih akurat, kini ada teknik pemeriksaan terbaru untuk deteksi dini kanker leher rahim, yang dinamakan teknologi Hybrid Capture II System (HCII).

10. Bisakah dicegah?

Meski menempati peringkat tertinggi di antara berbagai jenis penyakit kanker yang menyebabkan kematian, kanker serviks merupakan satu-satunya jenis kanker yang telah diketahui penyebabnya. Karena itu, upaya pencegahannya pun sangat mungkin dilakukan. Yaitu dengan cara tidak berhubungan intim dengan pasangan yang berganti-ganti, rajin melakukan pap smear setiap dua tahun sekali bagi yang sudah aktif secara seksual, memelihara kesehatan tubuh, dan melakukan vaksinasi HPV bagi yang belum pernah melakukan kontak secara seksual.

11. Haruskah mengambil vaksinasi HPV?

Pada pertengahan tahun 2006 telah beredar vaksin pencegah infeksi HPV tipe 16 dan 18 yang menjadi penyebab kanker serviks. Vaksin ini bekerja dengan cara meningkatkan kekebalan tubuh dan menangkap virus sebelum memasuki sel-sel serviks. Selain membentengi dari penyakit kanker serviks, vaksin ini juga bekerja ganda melindungi perempuan dari ancaman HPV tipe 6 dan 11 yang menyebabkan kutil kelamin.
Yang perlu ditekankan adalah, vaksinasi ini baru efektif apabila diberikan pada perempuan berusia 9 sampai 26 tahun yang belum aktif secara seksual. Vaksin diberikan sebanyak 3 kali dalam jangka waktu tertentu. Dengan vaksinasi, risiko terkena kanker serviks bisa menurun hingga 75%. Ada kabar gembira, mulai tahun ini harga vaksin yang semula Rp 1.300.000,- sekali suntik menjadi Rp 700.000,- sekali suntik.

12. Apakah vaksinasi ini memiliki efek samping?

Vaksin ini telah diujikan pada ribuan perempuan di seluruh dunia. Hasilnya tidak menunjukkan adanya efek samping yang berbahaya. Efek samping yang paling sering dikeluhkan adalah demam dan kemerahan, nyeri, dan bengkak di tempat suntikan. Efek samping yang sering ditemui lainnya adalah berdarah dan gatal di tempat suntikan. Vaksin ini sendiri tidak dianjurkan untuk perempuan hamil. Namun, ibu menyusui boleh menerima vaksin ini.

13. Kalau sudah terinfeksi, bisakah disembuhkan?

Berhubung tidak mengeluhkan gejala apa pun, penderita kanker serviks biasanya datang ke rumah sakit ketika penyakitnya sudah mencapai stadium 3. Masalahnya, kanker serviks yang sudah mencapai stadium 2 sampai stadium 4 telah mengakibatkan kerusakan pada organ-organ tubuh, seperti kandung kemih, ginjal, dan lainnya. Karenanya, operasi pengangkatan rahim saja tidak cukup membuat penderita sembuh seperti sedia kala. Selain operasi, penderita masih harus mendapatkan terapi tambahan, seperti radiasi dan kemoterapi. Langkah tersebut sekalipun tidak dapat menjamin 100% penderita mengalami kesembuhan.